Dalam agama Islam hari Jumat merupakan hari yang paling utama jika dibandingkan dengan hari-hari lainnya dalam sepekan. Dimana hari tersebut adalah hari yang penuh berkah dan memiliki banyak keutamaan. Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.”
Terkabulnya setiap doa
Seperti yang kita tahu, hari Jumat adalah hari dimana laki-laki muslim diwajibkan untuk menunaikan sholat Jumat. Di hari Jumat pula terdapat waktu-waktu dikabulkannya doa. Jika seorang muslim sholat dan berdoa, maka niscaya segala permintaannya akan dikabulkan. Selain itu, barangsiapa yang menunaikan sholat Jumat, maka dosa-dosa yang terjadi antara Jumat tersebut dengan Jumat sebelumnya akan diampuni. Terlebih lagi jika kita dapat merasakan sholat Jumat langsung di 2 masjid terbaik dunia yang pernah disinggahi oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Berada di dua kota ini memang membawa suasana religius tersendiri. Apalagi jika diberikan kesempatan untuk bisa sholat Jumat di 2 masjid tersebut sembari menjalankan ibadah umroh. Pasti pahala yang didapat akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Paket Umrah Murah Andalus Travel Batu Malang, Konsultasi, pendaftaran dan informasi mengenai haji dan umrah dapat mengunjungi Andalus Travel Batu Malang.
Faktor Pembeda Sholat Jumat
Ketika melakukan ibadah umrah, biasanya para jamaah dapat menikmati sajian sayyid al-ayyam sebaik-baiknya hari yaitu hari jumat. Entah itu pelaksanaan sholat jumat di Masjid Nabawi Madinah atau di Masjid Haram Mekkah. Perhelatan ibadah yang tentu sama dengan apa yang dilakukan oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia. Karena ibadah shalat jumat adalah kewajiban (bagi laki-laki) untuk melaksanakannya. Akan tetapi, selalu saja ada yang berbeda dari setiap prosesi di dua tanah haram itu.
Kondisi internal setiap jamaah umrah yang fokus pada ibadah, adalah faktor utama yang membedakan jumat di tanah haram dengan di negara asal. Faktor kedua adalah faktor sosiologis, masyarakat yang tinggal di sekitar tanah haram begitu antusias menghadapi shalat jumat. Sehingga kondisi ini menjadi magnet agar jamaah umrah pun lebih antusias. Dan faktor ketiga adalah figur khatib dan imamnya, terkadang kita terbawa hanyut dalam semangat, sedih karena khutbah atau bacaan sholat yang emosional disampaikan khatib.
Hari jumat memiliki waktu yang sedikit sebagai waktu yang tepat untuk beribadah dan berdoa (sebagaimana hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan dari Abu Hurairah oleh Bukhari Muslim), apalagi bagi orang yang berada di dua masjid yang sangat bermakna dan prestisius, Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Bagi para jamaah umrah, penting untuk mendapatkan pencerahan melalui transformasi gagasan yang disampaikan oleh para khatib di dua masjid tersebut.
Sumber :
https://pergiumroh.com/blog/keistimewaan-dua-kali-sholat-jumat-saat-umroh
https://uinsgd.ac.id/salat-jumat-di-mekah/
Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.
Liburan ke Luar Negeri Tapi Jadwal Cuti Singkat? Yuk Simak
Liburan ke Luar Negeri Tapi Jadwal Cuti Singkat? Yuk Simak Memiliki waktu cuti yang terbatas tidak berarti Anda harus mengorbankan impian untuk liburan ke luar negeri. Dengan perencanaan yang tepat, Anda masih bisa menikmati perjalanan singkat yang penuh pengalaman. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi itinerary untuk Anda yang ingin berlibur ke luar nege... selengkapnya
Fakta dan Sejarah Sydney Opera House
Apabila anda mendengar nama Australia maka Sydney akan langsung terlintas di pikiran anda. Seperti yang telah kita tahu, di Sydney terdapat bagunan ikonik yang telah lama berdiri. Ya, apalagi kalau bukan Sydney Opera House. Bangunan yang bersejarah ini telah menjadi suatu ikon yang wajib dikunjungi apabila seseorang datang ke Sydney. Bangunan ini memiliki ... selengkapnya
Ulama yang Pernah Menjadi Imam dan Khatib Masjidil Haram
Ada beberapa ulama Indonesia pernah menjadi imam dan khatib di Masjidil Haram. Berikut ini tiga ulama yang pernah menjadi imam dan khatib di Masjidil Haram: Syaikh Junaid Al Batawi Syaikh Junaid Al Batawi berasal dari Indonesia. Ia adalah salah satu dari ribuan alim ulama Betawi. Ia lahir di Pekojan, Jakarta. Kawasan Pekojan merupakan... selengkapnya
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
081331333840 -
Whatsapp
6281230661206 -
LINE ID
reza_firdha -
Email
dreamholidays.co.id@gmail.com
Belum ada komentar