Sejarah Makkah
Makkah merupakan salah satu tempat ibadah haji dan umroh. Makkah didirikan oleh Nabi Ismail AS bersama ibundanya Hajar. Awalnya hanyalah padang pasir yang gersang, kemudian menjadi ramai setelah adanya sumur zamzam yang keluar untuk menolong Nabi Ismail dan ibunya Hajar dari kehausan setelah setelah kebingungan mencari air ke sana ke mari.
Kondisi semakin ramai sejak adanya sumur ini, orang-orang mulai berdatangan untuk mengambil air sebagai bekal. Lambat laun semakin banyak orang yang menetap di sana, hingga jadilah ia sebuah kota. Makkah merupakan tanah haram mengambil segala sesuatu yang hidup secara alami, misalnya hewan liar dan lain-lain. Keharaman ini terungkap dalam sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini,
“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah menghalangi tentara bergajah memasuki Makkah. Allah menaklukkannya untuk Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman dan sesungguhnya tidak dihalalkan bagi orang sebelumku untuk menyerang Makkah. Ia hanya dihalalkan bagi orang sebelumku untuk menyerang Makkah. Ia hanya dihalalkan untukku menyerbunya pada satu saat di siang hari dan tidak akan dihalalkan lagi setelahku. Maka jangan ada yang mengusir hewan buruan yang ada di dalamnya, tak boleh mencabut rumputnya, dan barang yang tercecer pun tak boleh dipungut, kecuali bagi yang ingin mempertemukannya dengan pemiliknya. Dan siapa yang keluarganya mati dibunuh maka mereka mendapatkan dua pilihan, menerima denda (100 ekor unta) atau qishash.”
Paket Umrah Murah Andalus Travel Batu Malang, Konsultasi dan pendaftaran kunjungi Andalus Travel Batu Malang.
Abbas ra menyela, “Kecuali idzkhir ya Rasulullah, kami biasa mengambilnya untuk ditanam di rumah.” Rasulullah merespon, “Ya kecuali idzkhir.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Larangan di Tanah Haram
Batasan yang berlaku untuk larangan Rasulullah SAW diatas meliputi kawasan-kawasan berikut:
- Arah barat, jalan Jeddah–Mekah, di Asy-Syumaisi (Hudaibiyyah), yang berjarak 22 km dari Ka’bah.
- Arah selatan di Idha’ah Liben (nama sebuah bukit), jalan Yaman–Mekah untuk yang datang dari Tihamah berjarak 12 km dari Ka’bah.
- Arah timur di tepi lembah ‘Uranah barat yang berjarak 15 km dari Ka’bah.
- Arah timur laut jalan Ji’ranah dekat kampung Syara’i Al Mujahidin, 16 km dari Ka’bah
- Arah utara batasnya adalah Tan’im, 7 km dari Ka’bah.
Sumber:
https://www.ihram.asia/wawasan/larangan-rasulullah-di-tanah-haram-mekah
Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

Rekomendasi makanan khas Hainan
Rekomendasi makanan khas Hainan Hainan merupakan sebuah provinsi di Cina. Tidak hanya terkenal dengan pantainya yang indah dan iklim tropisnya, Hainan juga memiliki masakan lezat yang wajib dicoba ketika anda mengikuti tour Hainan. Perpaduan unik antara bahan-bahan lokal dan teknik memasak tradisional Hainan menawarkan pengalaman kuliner yang tiada duanya. D... selengkapnya

Lebih Hemat Ambil Riyal di Indonesia atau Makkah
Saat kita mau pergi umroh dan semua perlengkapan sudah siap sedia. terkadang kita melupakan bagian kecil dari persiapan tapi penting yaitu uang Riyal. Para jamaah yang akan melakukan ibadah haji atau umrah biasanya bingung untuk memutuskan menukar uang Riyal dari Indonesia atau membawa rupiah untuk ditukar di Arab Saudi. atau bahkan ambil uang Riyal secara..... selengkapnya

Hawa Mahal
Hawa Mahal Hawa Mahal adalah istana yang terletak di Jaipur, India. Istana ini dibangun pada tahun 1799 oleh Maharaja Sawai Pratap Singh untuk para perempuan berdarah biru, putri kerajaan, istri-istri raja. Bangunan istana ini terinspirasi oleh mahkota Dewa Khrisna dengan campuran Islam Mughal dan Hindu Rajput dengan ketinggian 50 meter. Istana ini merupakan... selengkapnya
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
081331333840 -
Whatsapp
6281230661206 -
LINE ID
reza_firdha -
Email
dreamholidays.co.id@gmail.com
Belum ada komentar